10 Sep 2012

Meyli Sayangku

Malam itu aku sedang berbaring di atas tempat tidurku, tapi perasaanku sedang kalut, pikiranku sudah tak menentu, sudah satu tahun berlalu semenjak aku mengenal Lucy, kini ia sedang melakukan Kerja Praktek di Malang, dan hendak menyelesaikan skripsinya.

Aku melirik ke jam dinidng di kamarku, pukul 11 lewat 6 menit.
"Huh.. huh.. huh.." nafasku terengah-engah.
Ingin rasanya aku segera terlelap dan tidur, tapi pikiran dan penisku tak dapat diajakkompromi. Selain hawa di kamarku sangat panas, ditambah pikiran-pikiran kotor yang sudah mulaimerasuk ke benakku, rasa gelisah itu terus menyerangku.
"Sudah lama aku tidak melakukannya.." pikirku, "Kenapa sekarang hal ini tiba-tiba muncul lagi dalam benakku..?"

Tak kuasa menahan gejolak jiwa dan rangsangan ini, aku beranjak turun dari atas tempat tidurku. Kudekati kulkas yang berada di sebelah meja tulisku. Kubuka dan kuambil 2 botol Lipovitan dingin dari dalamnya, segara kuminum 2 botol sekaligus. Kemudian aku terduduk di atas kasurku. Ruangan kamar kostku yang tidak begitu luas (hanya 3 x 4 meter) itu terasa amat sesak. Penisku masih sangat tegang, dan biji kemaluanku mulai berdenyut, keringatku mulai bercucuran, tubuhku menjadi Panas.
"Ah.. aku sudah tidak tahan lagi.." pikirku.

Langsung kubuka celanaku, dan kumulai memegang penisku. Aku dapat menggenggamnya hanya dengan tangan kananku. 7 cm panjangnnya dengan diameter 2,5 cm. Kumulai mengelus-elusnya, kemudian meremasnya keras-keras, ah sungguh nikmat rasanya. Tapi hatiku masih merasa risih, karena aku sudah lama sekali tidak melakukan hal semacam ini lagi. Tapi disamping itu, pikiranku yang lain sudah menerawang jauh membayangkan hal-hal yang pernah kunikmati setahun yang lalu.

Aku pun beranjak dari kasurku, sambil tetap memegang penisku aku menuju lemari pakaianku, kubuka, dan segara kuambil bra warna hitam, dan juga stocking hitam. Segara kupakai, dan aku mulai terangsang sangat hebat. Penisku sudah semakin panas, padahal belum kukocok sama sekali, baru kuelus-elus. Seluruh tubuhku juga sudah panas dan tegang. Dengan memakai bra dan stocking warna hitam kesukaanku, aku segera naik ke atas tempat tidur, tak lupa juga aku memakai Durex, karena aku tak mau air maniku membasahi stocking yang kubeli dengan mahal ini.

Segera aku berbaring. Dengan perlahan, aku mulai mengocok penisku, dan sangat perlahan aku sudah mulai merasakan otot-otot pinggangku mulai tegang. Hanya kukocok sekitar 4 menit, aku sudah tak tahan lagi. Ah.., desiran air maniku mengalir dan memuncrat keluar tertahan di Durex yang kupakai dan penisku terasa linu.

Aku masih terengah-engah. Kulihat jam lagi, ternyata sudah jam 12 kurang 10 menit. Dengan keadaan masih lemas, aku beranjak dari tempat tidurku. Kuambil air dingin dari kulkas dan kuteguk segelas.
"Ah.. segar rasanya.." kataku dalam hati.
Kemudian aku mulai berpikiran untuk melanjutkan hal ini, karena barusan aku merasa kurang puas.

Segera kubuka lemari pakaianku, kuambil t-shirt boddypress warna hitam dan rok jeans ketatku, dan segera kupakai. Saat itu aku sedang malas memakai panty, dan durex itu masih melapisi penisku yang masih setengah tegang. Kupakai sepatu favoritku yang terbuka dan dengan tali-tali yang sungguh indah, berhak 8 cm. Tak lupa kupakai wig sebahu.

Aku segera mengambil kunci mobilku, dan aku keluar dari kamar kostku, dan segera kupergi. Saat itu dalam perjalanan hatiku berdebar-debar, sedangkan penisku sudah mulai mengecil. Saat itu tujuanku hanya satu, yaitu jalan Van Deventer.

Kurang lebih 12 menit, aku telah tiba disana. Aku memelankan mobilku sambil melihat-lihat di pinggir jalan. Ketika melihat pada waria yang sedang berdiri di pinggir jalan menunggu orderan, tiba-tiba aku merasa mual.
"Ah.., apakah hal seperti ini yang harus kutempuh.. Aku belum pernah melakukannya dengan waria, aku hanya mengingat pengalamanku bersama Lucy saja.." pikirku.
Dan aku melihat setiap waria yang berdiri disana, tampaknya mereka sudah berumur 24 tahunan. Saat itu aku menjadi tidak berselera, karena pikirku, "Wah.. masa aku ngelakuin ini ama mereka, mana kagak ada yang muda lagi..!"

Sambil terus menjalankan mobilku dengan pelan, aku memperhatikan mereka. Sebagian dari mereka melambai-lambaikan tangan mereka ke arah mobilku, ada juga sebagian yang sedang memoles wajahnya dengan bedak, ada juga sebagian yang sedang duduk-duduk sambil merokok.

Tiba-tiba kulihat seorang waria yang nampak masih muda sekali, wajahnya pun masih tampak segar, dan tidak di-make-up terlalu menor, hanya polesan tipis dengan Lip color pink. Dia memakai rok putih selutut dan t-shirt putih ketat, dipadu dengan jaket jeans.

Segera kudekatkan mobilku ke tempat dia berdiri. Kubuka kaca jendela dan aku mulai mamandanginya. Merasa ada yang mendekati, dia pun menoleh.
Kemudian bertanya dengan pelan, "Hi.., Mba.. mau saya temenin yach..?"
Dengan masih terheran-heran, aku mengangguk. Dia pun langsung masuk ke mobilku melalu pintu samping kiri.

Setelah duduk di sampingku dia langsung bertanya, "Mau dimana Mba, disini.. atau dimana..?"
Kemudian aku memberanikan diri bertanya dan berkata, "Tunggu dulu, umurmu berapa sich..?"
Mendengar suraraku dia pun sedikit kaget, "Eh.. saya panggilnya kakak.. Mbak.. atau Mas..?" katanya.
"Kakak saja.." sahutku.
"Saya umurnya 17 tahun Kak..!"
"Wah, mengapa kerja ginian..?"
"Terpaksa Kak.., Ortu saya sudah tak ada, selama ini saya tinggal ama Cici saya, tapi sekarang Cici saya sudah menikah.. jadinya jarang ke rumah, kebanyakan ama suaminya, sedangkan sekarang saya perlu biaya buat sekolah, bentar lagi ebtanas lagi.." dia bertutur dengan polos.

"Lalu.., kamu mulai kerja gini sejak kapan..?" tanyaku.
"Ya baru seminggu sich Kak..!" sahutnya.
"Sudah dapet langganan belom..?" lanjutku.
"Yach baru kemaren aja dibooking ama mahasiswa umur 22 tahun, katanya sich dia lagi bosen ke Alketeri, jadinya kesini.." jawab dia.
"Oh iya, kenalan dulu, nama kamu siapa..?" kataku sambil menjulurkan tanganku.
"Mey li Kak..!" sahutnya.
"Aku Ronny, atau Venny juga boleh.." kataku.
Dia pun mengangguk sambil tersenyum.

"Hari ini belom dapet bookingan yach..?"
Dia pun mengangguk, segera kujalankan mobilku.
"Kuajak dia ke kamar kostku saja nih.." pikirku.

Setelah sampai, aku segera mengajaknya masuk.
"Wah.. Kakak sendirian disini..?"
"Iya.., tapi sekarang kan ada kamu.." kataku sambil melirik ke arahnya.
"Mau sekarang aja kak..?" kata dia dengan pasrahnya.
"Wah.. kamu udah makan blom..?" tanyaku.
"Udah sich tadi sore.."
"Nih kalo kamu lapar.." kataku seraya memberinya sebungkus Good Time.
"Nanti aja dech Kak, makasih, sekarang mah kita maen aja yach..!" katanya.

Dia segara berbaring di atas kasurku sambil mulai mebuka t-shirt ketatnya, dan mulai melepaskan roknya. Saat itu kulihat kakinya sungguh indah dan mulus.
"Wah.., kakimu mulus banget..!" kataku.
"Ya.., saya sudah minum pil sejak umur 15 tahun." katanya.
"Wah.., gimana kalo saya yang di bawah..?" kataku.
"Oh, Kakak mau yang di bawah.., tapi saya nggak ahli, saya biasanya pasrah aja di bawah.." sahutnya.
"Ya, kali ini kamu aja yang di atas.., cobain aja dulu..!" kataku.

Dan segera aku berbaring berposisi 69 dengan Meyli. Aku masih memakai pakaian, sedangkan dia hanya memakai bra dan panty saya. Meyli pun segera mengangkat rok saya, dan segera penisku tegak lagi. Dia melepaskan Durex dari situ, dan kemudian dia mulai mengulum penisku. Saat itu perasaanku sudah tidak menentu. Dia dengan nikmatnya menjilati penisku, dan aku pun sudah merasa geli dan tegang.

"Ah.., aku belum beraksi.." pikirku.
Segara kutarik panty yang dia pakai, dan terlihat penisnya kecil dan tidak tegang.
"Kamu nggak 'in' yach..?" tanyaku.
"Wah.. susah Kak.. kayanya testoteronku ketilep.., Kakak bantuin donk..!" pintanya.
Segara aku meremas penisnya dan menariknya sambil kuelus-elus sebentar.
"Lama sekali.." pikirku.

Baru sekitar 5 menit, penis Meyli mulai tegang, dan akhirnya ereksi. Lumayan 6 cm. Saat itu aku ingin memberi kejutan padanya. Dengan menggunakan kedua tanganku, kuremas penisnya dan segera kukocok dengan sangat cepat.
"Ahh.., terus Kak.., terus..!" katanya.
"Kak.., kok nikmat sekali yach..! Belum pernah nich..!" katanya sambil masih asyik mengulum penisku.
"Mey.., yang aku juga donk..!" kataku.
"Oh iya.., bentar ya Kak.."

Dia mulai memegang penisku dengan tangannya yang lembut dan lentik serta kukunya yang rapih.
"Ah.., dia terlalu cantik dan muda untuk jadi seorang pelacur waria, sayang sekali.." pikirku.
Dan dengan gerakan yang mantap, dia mulai menggoyang-goyangkan penisku, dan megocoknya. Tak lama, hanya 4 menit air maniku sudah kemana-mana.
Aku pun berteriak, "Ah.. ah.. nggak tahan..!"
Memang aku ini kalau onani tak pernah bisa tahan lama. Dan akhirnya punyanya Meyli pun keluar. Lumayan lama, sekitar 7 menit, itu pun sudah kukocok dengan cepat dan dengan penetrasi yang baik, sampai-sampai Meyli terengah-engah.

"Hah.. hahh.. udah Kak.. kelluar.. keluar.. " sahutnya.
"Mey.., sini donk..!"
Dia pun berbalik, kali ini kami berhadapan. Dia di atas dan aku di bawah.
"Mey.., tolong lepasin rok Kakak donk..!" pintaku.
"Oke Kak.."
Dan setelah itu, aku melepas bra-nya dan mulai meremas-remas payudaranya yang mungil.

"Ah.., Kak.. terus.. terus..! Wah nggak adil donk..!" sahutnya, "Kakak boleh anal dech.." katanya.
Dan dia pun mulai berusaha memasukkan penisku ke lubang analnya sambil aku terus-terus meremasnya. Keringat kami sudah bercucuran, dan selangkangan serta wajahku pun sudah lengket oleh air mani. Dan dengan gerakannya yang sulit dideskripsikan, dia menaik-turunkan pinggulnya, sehingga penisku yang berada di lubang analnya mulai dipenetrasi kembali. Kami sama-sama sudah lupa daratan pada saat itu. Aku pun sama-sama terengah-engah dan mengerang.

"Peran Meyli sebagai cewek sungguh bisa dibilang jempolan, dia polos dan apa adanya.." pikirku.
Dan setalah lama kami melakukan, akhirnya, "Creett.. creett.. srr.." air maniku mulai muncrat membasahi lubang anal Meyli.
"Hahh.. haah.. hahh.. aahh.." nafasku terengah-engah, begitu pula Meyli.
"Sudah ya Mey, Kakak cape nich..!"
"Iya Kak.., tapi Kakak sungguh beda lo.. Beda kalo bisanyanya Mey dibooking ama yang laen mah cuma ngelampiasin doank.., Mey nggak rasa nikmat. Tapi sama Kakak asyik banget, beda rasanya.." katanya polos.
"Ya sudah, sekarang kita tidur saja, besok kuantar ke rumahmu.., Oke..?" kataku.
Dia pun mengangguk dan segera berbaring di sampingku.

Esok paginya aku bagun duluan. Kulihat Meyli masih terlelap dengan senyuman.
"Wah aku masih memakai bra, stocking dan sepatu.." pikirku.
Saat itu aku segera ke WC untuk membersihkan diriku. Dan setelah selesai, aku segera membangunkan Meyli.
"Mey.., ayoo.., hari ini kamu sekolah nggak..?"
"Iya Kak, sekolah siang jam 12.30.."
"Ayo, kamu mandi dulu. Nich ambil aja bra ama panty yang bersih dari lemari.., yang kamu khan udah kotor dan basah.."
Dia pun mengangguk sambil mengambil dari lemariku, dan kemudian mandi.

Setelah beresm, kami pun berangkat. Dan aku mengantar ke rumahnya. Tak lupa kuberikan satu lembar seratus ribuan kepadanya.
"Wah Kak, banyak amet.. biasanya kalo yang booking sama paling noban.." katanya.
"Ya sudah, nggak apa-apa.. aku ikhlas kok..!" kataku sambil tersenyum.
"Kakak harap kita bisa terus temenan.. Oke..?"
Dia mengangguk.

Setekah turun dari mobil, dia melambaikan tangannya.
"Dadah.., makasih ya Kak.., Meyli puas and happy kemaren.."
Aku pun mengeluarkan kepalaku lewat jendala seraya berkata, "Sama-sama Mey.."
Waktu di mobilku menunjukkan 10.47 AM.
"Hm.., kasian juga dia.. harus kerja seperti itu buat hidup.."

Itulah salah satu alasan mengapa aku suka meneliti tentang kehidupan waria. Aku sendiri termasuk seorang Transvestis/Crossdress.

Ulang tahun indri

Memasuki tahun kedua Indri, atas kemauan indra sejak kelas awal dia naik ke kelas 3 SMP dia minta di panggil indri kalau di rumah, akupun membuatkan nama panjang buat dia.. namanya indri cahyaning wulan. Indri memang memiliki bakat transgender dan submissive sejati , pernah suatu waktu ia bilang kepadaku bahwa kalau sudah lulus kuliah dia mau berubah penampilan total, ia mau operasi payudara ... mau total jadi banci katanya. Semenjak saat itu aku "les" kan dia kepada seorang waria kenalanku untuk belajar berdandan dan hal-hal lainnya, tak perlu waktu lama ia sudah totalitas menjadi shemale di rumah, setiap pulang sekolah kalau tidak ada les Indri sudah berganti pakaian dengan pakaian anak perempuan lengkap dengan "payudara", gaya rambutnya bob dengan poni membuat dia bisa mengakali peraturan sekolah sekaligus tetap keliatan cantik dirumah, totalitasnya juga ditunjukkan dengan rutin mengkonsumsi pil KB dan pil hormon perempuan, kini di lemari pakiaannya lebih banyak pakaian perempuan dibandingkan pakaian laki-laki. Perkembangannya sebagai submissive pun luar biasa, semakin dewasa keinginannya sudah semakin banyak sebagai slave, memasuki kelas 3 SMP dia sudah benar-benar menikmati rasa sakit dan siksaan, hmmm what a pleasure for me, ditambah lagi kenyataan bahwa ibu indi tidak pernah kembali ke tanah air karena menikah dengan seorang juragan di tanah seberang, otomatis insri 100% dalam pengawasanku.

Pertengahan bulan Juni, hari itu indri ulang tahun aku membawakan hadiah khusus buat indri, hari itu aku sengaja ijin pulang dari kantor lebih cepat dan kebetulan keesokan hari adalah hari sabtu aku libur, indri pun sudah libur dan sudah lulus dari SMP, Aku memasukkan mobil ke garasi rumah, aku lepas sepatu dan masuk melalui dapur, aku melihat sudah ada bebarapa macam makanan yang di siapkan indri, yups indri juga sudah pintar memasak dan merawat rumah. "Ndri... indri sayang, mas boby dah pulang nih".. kemudian aku mendengar pintu dibuka, indri keluar dari kamar, aku termanggu melihat dandanan indri yang terlihat cantik, sackdress berbahan wol abu2 membungkus tubuhnya... stocking hitam menutupi kakinya yang jenjang dipadu dengan hi heels sol tebal, make up wajahnya pun luar biasa cantik memmbuat dia terlihat sangat anggun. Indri melangkah kearahku kemudian meraih tanganku kanannya dan mencium telapak tanganku. Aku elus kepala indri dan kucium keningnya... "selamat ulang tahun ya sayang... indri cantik banget deh"... "makasih ya mas... kan indri ultah.. ya harus dandan donk.." , jawabnya manja. "mas mandi dulu ya trus kita makan... oh iya ini hadiah buat indri.." kuserahkan sebuah kotak terbungkus kertas kado merah hati dan pita, indri cepat-cepat membukanya ... "wah... bagus-bagus banget maaaas... aku suka scarfnya... bisa dipake dandan nih.. mas beli banyak banget lagi "... pekik indri girang, aku tersenyum.... "iya bisa pake dandan juga bisa pake main iket-iketan.. ".. aku tertawa kecil... indri memandangku dan tersenyum... "jadi tar malem maen pake ini ya mas...."... aku balas senyumannya.."iya ... ya udah mas mandi dulu"..
                                             ---------------
Jam sudah menunjukkan jam 8 malam, indri sedang duduk di pangkuanku, kami  menonton televisi. "Ndri... mau mulai sekarang" tanyaku, "... hmmm, iyah .." indri mengangguk... lalu aku raih sehelai scarf polka dot berwarna merah dari kotak yang sedari tadi terletak di samping kami... aku lipat memanjang scarf tersebut lalu aku gunakan untuk mengikat pergelangan tangan indri, lalu dengan scarf lain aku ikat lengan atasnya.. kemudian aku megikatkan 4 helai scarf menjadi satu untaian panjang aku gunakan sacarf itu untuk mengikat dada indri menjadi satu dengan lengan atasanya... ikatan diatas dan dibawah "payudara" indri membuat "payudarannya' menyembul diantara ikatan... "mas ... tititnya berdiri ya...." ... goda indri ... "iya... kenapa ganjel dipantat indri ya.." candaku ... kemudian aku turunkan indri dari pangkauan lalu dengan beberapa helai scarf lain aku ikat pergelangan kaki dan paha indri.... "siiip udah..." ... ucapku... indri tersenyum ... lalu menggerak-gerakan badannya seperti orang yang ingin melepaskan diri... "hmmm... kenceng mas ikatanya... tapi lembut dikulit... indri suka".. ucap indri... "Ok sekarang disumpel mulutnya ya..." lalu aku meraih sehelai scarf kecil berbahan sutra... aku remas scarf tersebut menjadi gumpalan dan kusumpalkan kedalam mulut indri..  "mmmmhmmmpphh.." suara yang keluar dari mulut indri... lalu dengan scarf yang akulipat memanjang aku cleave gag mulutnya... kuraih sehelai scarf kecil dan kubuat gumpalan lagi, dengan sacrf itu aku sumpal bagian mulu indri yang masih longgar, scarf tersebut tak sepenuhnya bisa masuk kedalam mulut indri karena tertahan cleave gag dan mulut indri pun sudah penuh... kutahan scarf itu dengan jariku.. kemudian dengan scarf lain aku ikat scarf tersebut disekitar bibir dan pipi indri hingga ke belakang kepalanya agar sumpalan yang kedua tak terlepas. kemudian dengan scarf lainnya aku ikat scarf itu menutupi hidung mulut dan dagu indri... "mmmmmhhhhhmmppp" .. indri  merintih dari balik sumpalan mulutnya.. tak cukup sampai disitu aku gunakan sebuah scarf lagi menutupi bagian mulut dan dagu indri, menjadikan berlapis-lapis scarf menutupi wajahnya... lalu aku berdiri agak menjauh dari sofa kemudian memandangi indri... "mmmmhmmmmp... mhhhhmphhhm.." indri meronta pelan sambil memandangiku.. tatapan matanya seperti menggodaku.... kemudian aku angkat tubuh indri dan ku bopong kedalam kamar..

Di dalam kamar aku baringkan indri terlungkup diatas tempat tidur  kemudian dengan scarf juga dia aku ikat hogtie.. "mas siapin dulu alat-alatnya ya... " kemudian aku tinggalkan indri diatas tempat tidur, sempat aku melirik indri meronta-ronta seperti akan melepaskan ikatan.. namun begitulah cara indri menikmati permainan kami. beberapa menit kemudian aku kembali, dengan berbagai macam peralatan ditanganku, seperti dildo, vibrator, buttplug, vaginator, baby oil, penjepit pakaian, kondom dan pemukul dari plastik yang lentur. semua peralatan aku letakkan di meja samping temat tidur kemudian aku lepaskan semua pakian kecuali boxerku. kemudian aku naik keatas tempat tidur dan menindih tubuh indri.. " dah puas merontanya yang ... sekarang menu utamanya ya.." ucapku...,. "hmmmmpphhh.." suara yang muncul dari mulut indri.

aku lepaskan ikatan hogtie indri, ikatan kaki dan pahanya ... kemudian aku lepaskan hi heels dari kaki indri, perlahan tanganku merambat masuk kedalam sackdressnya... "mhhhhmmmpphh.." indri merintih... kemudian aku mulai melepaskan g string yang indri kenakan... setelah itu aku ikat kaki kanan dan kiri indri pada tiang bagian ujung tempat tidur yang terpisah, dengan ikatan yang cukup tinggi menjadikan kaki indri terangkat keatas. selanjutnya aku mulai melucuti sackdress yang indri kenakan, kini indri benar -benar hampir 100% telanjang, hanya stocking hitam yang menempel dibadannya... ikatan dada indri sudah aku lepaskan, dengan scarf itu aku mengikat tangan indri pada bagian atas pangkal tempat tidur,  tangan indri yang terikat dibelakang menjadi tertarik keatas dan memaksa tubuh bagian atasnya pun terangkat. kini posisi indri seperti membungkuk namun dengan kaki mengangkang terangkat keudara dan pantat menempel diatas tempat tidur. 'hmmmmpphhh... mmmhhhhhmpph.." indri merintih dan merontad menikmati ikatan itu. kemudian aku ambil sehelai scarf... dengan scarf itu aku ikat kontol dan buah zakar indri yang sedari tadi sudah ereksi... "hmmmmpphmmm..." indri merintih menikmati setiap lilitan pada kontol dan buah zakarnya.. setelah itu aku mengambil bantal untuk mengganjal pinggul indri, itu membuat pantannya sedikit terangkat sehingga aku bisa melihat lubang anusnya yang terekspos jelas.

Aku berdiri dan berjalan untuk mengambil kabel stop kontak panjang, aku letakkan stop kontak kabel panjang tersebut disamping tubuh indri.. indri hanya melihat aku beraksi sambil sesekali suara 'mhhhmmhhhpp' keluar dari mulutnya. kemudian meja samping tempat tidur aku mengambil beberapa penjepit baju, dengan penjepit itu satu persatu aku jepit beberapa bagian kontol indri .. "mmhhhmmmmppph.. mmmhhhphhhh... mhhhhpppphmmmm".. indri merintih dan meronta cukup kencang ... setelah cukup puas menjepit kontol indri aku kemudian meraih buttplug dari meja, aku oleskan baby oil pada buttplug tersebut lalu perlahan aku jejalkan kedalam lubang anus indri.... "hhhhmmmmmmmmhhhhhhmmmmmmmmmpppphhhh" ... indri merintih panjang seiring buttplug yang  masuk semakin dalam kedalam anusnya... lalu aku beridiri disamping tempat tidur, kini pemukul plastik aku mulai memukul pantat indri... Plaaaak... suara setiap pukulan yang mendarat di pantat indri ... "mhhhmmm.. mhhhmmm ... mhhhmmm".. suara rintihan indri selama aku memukuli pantatnya.. setelah 10 menit pantat indri yang putih kini memerah. Aku menghentikan  memukul pantat indri, kemudian aku duduk disebelah tubuh indri, "indri masuh kuat..?" tanyaku... "hmmmhhhmm.." indri mengangguk.. kemudian aku mulai melepaskan penjepit dari kontol indri... "hmmmmmmmmmhhhhhhppphh" suara rintihan indri setiap aku melepaskan penjepit karena  rasa sakit yang ia rasakan setiap penjepit terlepas dan pembuluh darah yang terjepit mulai teraliri lagi oleh darah menimbulkan sensasi rasa sakit. kemudian aku cabut buttplug dari anus indri kemudian aku ambil dildo elektrik aku tancapkan kabelnya pada stop kontak disamping tubuh indri... setelah aku olesi dengan baby oil.. dildo tersebut aku lesakkan lagi kedalam lubang anus indri.. "mhhhhmmmmmhhhmmmhppphhhh... indri kembali merintih panjang... kemudian aku mengambil vaginator dan kutancapakn lagi kabelnya pada stop kontak, kini aku pasangkan vaginator tersebut pada kontol indri,  kemudian aku mulai meghidupkan kedua alat bantu sex tersebut... aku setel keduanya dengan kecepatan pelan... dildo elektrik mulai bergetar dan berputar pelan dalam lobang anus indri, sedangkan vaginator mulai bekerja meremas-remas kontolnya "... mmhmmmmpph.. mhhhmmmphhh... mhhhhmmmphh.." indri meronta-ronta.. lima menit kedmudian aku naikkan kecepatan kedua alat itu.... "mmmhmhmmhmhmhmhmmh... mhhmhmhmmhmhmhmhm.." indri meronta semakin keras... keringat mulai deras bercucuran dari tubuhnya.. lima menit berikutnya kedua alat itu aku setel dengan kecepatan penuh... "mhmhmhmmhppphmmhmmhmhm... mhmmhmhmhmhmppphnhmm..." indri meronta sejadi-jadinya.... dan kurang lebih 7 menit kemudian... matanya terbelalak ... tubuhnya mengejang dan ia merintih panjang "mmmmmmmmhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmmpppphhhhh...." sebelum akhirnya ia lemas... indri orgasme.. kontolnya yang tadi menjulang perlahan lemas dan vaginator pun terlepas.. lalu aku matikan kedua alat tersebut dan satu persatu aku lepaskan dari tubuh indri... aku ambil kondom, aku sobek bungkusnya, kulepaskan boxerku... lalu kupasangkan kondom pada kontolku yang menjulang keras... kemudian aku menyelipkan tubuhku diantara kedua kaki indri yang mengangkang kemudian aku genggam erat pinggul indri dengan kedua tanganku lalu aku mulai sodokkan kontolku kedalam anus indri, aku tak menemukan kesulitan melakukan penetrasi pada lubang anus indri... perlahan aku gerakan pinggulku kedepan dan kebelakang... kontolku bergerak keluar masuk menyodomi indri... "ahhhh... ahh.." aku mengerang karena nikmat... "mhhhhmmmm... mhmmmm...." indri  merintih  lemah dari balik sumpalan mulutnya... kini dia tidak meronta lagi badannya sudah lemas akibat orgasme tadi.. gerakkan pinggulku semakin cepat... "ahhh... ahhh.." ..."mhhmhmhmhmpph... mmmppmhh"... ritme suara yang menggema dikamar kami... tiba-tiba aku hentikan gerakan penetrasiku kemudia perlahan aku tarik kontolku keluar, namun belum sampai ujung kontolku keluar aku dengan cepat melesakkan masuk kontolku sedalam mungkin kedalam anus indri dengan cepat.... Plak suara selangkanganku yang beradu dengan pantat indri.. " hmmmmhhhhhhmpppphh...." indri merintih agak panjang.. aku ulangi gerakkan itu berulang-ulang sampai akhirnya..... "ahhhhhhhhhhhhh".... kontolku berdenyut kencang... maniku muncrat.. aku orgasme... aku tahan sedalam-dalamnya kontolku didalam anus indri ... kubiarkan kontolku berdenyut didalam anus indri sampai pada akhirnya kontoku berhenti berdenyut... kucabut kontolku dari anus indri.. kulingkarkan tanganku pada pinggang indri dan mencium keningnya yang basah...

Semua peralatan sudah aku letakkan lagi disamping tempat tidur, ikatan idri pada ujung dan pangkal tempat tidur sudah aku lepaskan, beberapa scarf yang aku gunakan untuk menyumpal mulutnya juga sudah aku lepaskan, sekarang mulut indri hanya dipenuhi sehelai scarf dan sehelai scarf lagi aku ikatkan menutupi indri mulut dan dagunya. Indri kelelahan.. ia tertidur dalam pelukankan dengan keadaan kaki dan tangan terikat serta mulut tersumpal... jam mulai menunjukan pukul 10 malam ... sebelum akirnya akupun tertidur....

Indra My 1st experiment

Indra, nama sepupu jauh ku. Beberapa tahun yang lalu indra dititipkan ke aku oleh ibunya yang akan berangkat ke Negeri sebrang untuk menjadi TKW, sedangkan Bapaknya udah lama pergi tanpa kabar. Saat itu Indra masih duduk di bangu SMP kelas 1 dan aku sudah bekerja di Jakarta dan tinggal sendiri di rumahku, masih anak-anak banget. Selama tinggal bersamaku aku berusaha penuhi kemauan indra dan aku cukupi segala kebutuhannya, mungkin karena itulah indra nurut  kepadaku, selain itu mungkin juga karena indra tidak pernah merasakan kasih sayang Bapaknya.

Awal mula cerita ini adalah ketika aku sedang asik nonton TV bareng Indra, saat itu film yang ditayangkan menampilkan adegan remaja cewek yang diculik dan diikat, aku melihat indra sangat antusias melihat adegan itu, aku coba-coba memancing ketertarikan indra... "ndra, adegannya bagus ya ?", indra menatapku dan tersenyum "iya mas keren, seru..". "Kamu suka ya liat yang kaya gitu?, mau coba?", tanyaku ... "hmmmm gmn ya ...? mang bisa mas?"... tanya indra, "ya bisalah, kamu pengen jadi yang diculik kan?"...aku bertanya lagi... "hmmmmm, iya mas ... hmmm tapi aku kan cowok mas, masa' bisa jd ceweknya?"... indra menjawab malu-malu .... "bisa aja... besok mas beliin peralatannya ya... besok kita main culik-culikan.."
                         -------------------------------------------
Keesokan harinya pukul 6 sore, "Ndra.. yuk masuk kamar mas kita main..", indra pun masuk kedalam kamarku. Saat itu sudah kusiapkan seluruh peralatan, tali, lap, sapu tangan dan seperangkat seragam SMP untuk cewek lengkap beserta celana dalam dan kaos kutangnya. "ayo sana ganti bajunya ..." perintahku... "mmm, pake baju cewek ya mas?.." .. indra ragu-ragu, "ya iyalah, katanya mo jadi cewek.." jawabku. Akhirnya indra menurutiku, ia lepas bajunya satu persatu hingga telanjang, aku bisa melihat kontolnya yang kecil dan imut, pantat indra pun terlihat kencang dan kenyal... membutku menelan air liur. "Pake celana dalam sama kaos kutangnya, trus pake baju sama kaos kaki putihnya. Tak lama kemudian indra sudah berganti pakaian, indra terlihat imut dengan pakean itu, kulitnya yang putih dan struktur wajahnya yang lancip dan rambut berponi menjadikan indra semakin mirip remaja cewek SMP. "Okeh .. sekarang duduk di kursinya", kemudian indra menuruti perintahku, "tangannya di taruh belakang kursi..", indra pun menuruti perintahku lagi, lalu dengan tali pramuka aku mulai mengikat pergelangan tangan indra, kemudian aku mengikat badannya menjadi satu dengan sandaran kursi. Kemudian aku melanjutkan mengikat kedua pergelangan kakinya pada palang antara kaki kursi dan terakir aku ikat kedua paha indra. "gimana suka ndra?.." tanyaku.. indra hanya mengangguk pelan.. "sekarang mulutnya mas tutup ya".. kemudian aku meraih saputangan yang sudah aku lipat memanjang aku lilitkan saputangan itu diantara dua bibir indra dan mengikatkan kedua ujungnya di belakang kepala indra sekencang mungkin sehingga bagian belakang mulutnya tertarik oleh ikatan dan mulutnya mengatup (cleave gag)... "mmmhhhhhh..." suara dari mulut indra.. kemudian aku mengambil lap yang sudah aku lipat segitiga, kemudian dengan lap itu aku bekap mulut dan dagu indra (OTM gag)... kemudian dengan  lap yang lain aku menutup mata indra. "Nah dah beres, sekarang kamu pura-pura meronta dan teriak minta tolong.." .... indra mulai menggeliat dan berpura-pura meronta ..."mmhhhhhmpp....tlmmpphhh.... mppphhhh" suara yang keluar dari mulut indra. Kurang lebih 1 jam aku menikmati adegan itu sebelum akhirnya aku melepaskan semua ikatan indra.

Permainan itu akhirnya menjadi permainan rutin aku dengan indra, terutama saat aku dan indra libur, perlahan-lahan aku tingkatkan "level" indra, aku beralasan supaya permainan makin seru... mulai dari merubah-rubah posisi saat indra diikat, selanjutnya menambahkan sumpalan mulut indra, terus meningkat sampai indra mau menggunakan payudara buatan dari silikon yang caranya penggunaanya seperti bra.. meningkat terus sampai ia mau aku ikat telanjang dan menggunakan payudara buatan itu.
                                        -----------------------------------
Suatu hari saat aku dan indra libur, kami bersiap-siap untuk bermain, sebelumnya aku meminta indra untuk pup terlebih dahulu. Indra sudah selesai menggunakan "payudara"nya... "mas pake baju ga?".. tanya indra, "ga usah ndra.... ndri, hari ini naik level lagi ya!" ujarku.. "mungkin agak sakit tapi lama-lama enak kok"... lanjutku lagi... "iya mas indri nurut aja.." jawab indra.  "ya udah ayo indri naik sini" (indri panggailanku buat indra kalo lagi bermain), perintahku lagi sambil menepuk tempat tidur tempat aku menunggu indra bersiap-siap tadi. Lalu indra naik ke tempat tidur dan duduk di sebelahku, aku mulai mengikat indra dengan tali-tali pramuka, aku mengikat pergelangan tangannya, lengan atasanya dan selanjutnya aku mulai mengikat tengan indra menjadi satu dengan badannya. Selanjutnya aku mengikat pergelangan kaki kanan indra menjadi satu dengan pangkal paha kananya, sehingga kaki kanan indra mirip seperti kaki kodok, dengan posisi seperti itu indra hilang keseimbagan dan jatuh terlentang diatas kasur, aku melanjutjan mengikat kaki kirinya dengan cara yang sama. setelah beres aku mengangkat kepala dan tubuh indra, lalu aku duduk dibelakangnya dan merebahkan badan dan kepala indra pada badanku. Lalu aku mengambil saputangan, kusumpalkan saputangan ke rongga mulut indra, setela seluruh saputangan itu masuk kedalam rongga mulutnya aku mengambil saputangan lagi dan kembali menumpal mulutnya sampai seluruh rongga mulut indra terisi penuh oleh saputangan, kemudian dengan saputangan lain cleave gag mulutnya dan terakhir dengan lap kotak-kotak merah aku OTM mulut indra, kali ini aku tidak menutup matanya aku Perlahan aku peluk indra dan berbisik di telinga indra "hari ini akan menyenangkan.. percaya mas bobi ya.. ga usah takut"... "mhhhhmmppphhh"... suara dari mulut indra, kemudian aku kecup telinga indra, kemudian dengan lidahku aku mulai menjilati "mmmmhhhhhhppphhhmmm"... indra merintih dari balik kain yang menyumpal mulutnya, matanya ia pejamkan badannya menggeliat mungkin karena kegelian. setelah cukup lama menjilati telinganya, kemudian aku mulai menciumi leher indra, menjilatinya sambil perlahan tanganku meremas-remas "payudaranya". Semakin lama aku semakin ganas melumat tubuh indra, suara "mmmhmmmmpp.hhhhmppphmmmm" dari mulut indra  semakin mebuatku bernafsu... kini tangan kananku meremas-remas "payudaranya" dan tangan kiriku mulai mengelus-elus dan meremas kontol indra .... napas indra semakin memburu, erangan-erangan erotis  mulai keluar dari mulutnya "mhhhhmmpppphhh... mhhhhpphhh....", tak lama kemudia kontol indra semakin mengeras dan ereksi digenggamanku ..... aku mengambil seutas benang wool yang aku siapkan, "ndri ... kontolnya mas iket ya... agak sakit.. indri tahan ya".. kemudian aku melilitkan benang wool itu pada kantung dibawah kontol indra, setelah beberapa lilitan aku ikat pangkal penisnya dengan benang itu. Kini kontol indra tegang memerah.. "mmhhhhhhphhhh... mhhhhhppmmmmh..... mhhppppmmhppp..." indra mengerang sambil memejamkan matannya .... lalu perlahan aku rebahkan kepala indra di atas bantal, kemudian aku rebahkan tubuhku diatas tubuh indra... dengan tangan kananku aku meremas 'payudara" kirinya, mulut dan lidahku juga sibuk melumat payudaranya yang lain, sedangkan tangan kiriku sibuk melumat penis indra.... "hmmmmhhhmmmpp... mhhhhphhhh... mhhhhppphhhh......." indra merintih... kemudian perlahan aku turunkan kepalaku kearah selangkangan indra, perlahan lidahku menyusuri tubuhnya kearah bawah... sampailah lidahku diatas kontol indra yang menjulang kemudian kukecup perlahan kontolnya.... selanjutnya aku mulai hisap kontol-indra... "hmmmmhhhp... hmmmmphhh... hmmmmphhhh" rintihan erotis dari mulut indra. Setelah cukup lama, aku merasakan kontol indra berdenyut didalam mulutku semakin-lama semakin kencang dan tiba-tiba ".. Mhhhhhhhhhhmmmmmhhhhhhhhhhmmhhhh...." indra merintih panjang, aku yakin indra orgasme, namun saat itu sperma tak keluar dari kontolnya, mungkin karena indra belum memproduksi sperma.... kemudian aku keluarkan kontol indra yang sudah lemas dari mulutku. aku angkat badanku... Kemudian aku tatap mata indra.. aku melihat cahaya yang berbeda dari sorot matanya, sorot matanya berbinar, indra senang dengan yang aku lakukan.. "ndri sekarang gantian mas bobi ya ...." aku berkata kepada indra... kemudian aku balikkan tubuh indra, kini posisi tubuhnya terlungkup dan seperti orang sujud namun dengan tangan terikat kebelakang, aku ambil kondom dan baby oil dari laci samping tempat tidurku... aku pasangkan kondom pada kontolku yang menjulang keras... kemudian aku tuangkan baby oil pada telapak tangan kiriku, selanjutnya aku mulai mengolesi baby oil tersebut pada lubang anus indra..." hmmmmmm.... hmmmmmppppmpphhh..." indra merintih lagi. ku genggam kedua pantat indra dengan telapak tanganku, kemudian aku tempelkan ujung kontolku pada lubang anusnya, perlahan kudorong kontolku kedalam anus indra, lubang anusnya masih sempit sekali mebuat kontolku susah masuk, aku tarik kebelakang lagi pinggulku untuk mengurangi tekanan pada anus indra.. "hmmmmmhhhhmmmmphh... mmmmhhhhphh" indra merintih lagi, aku coba mendorong lagi kontolku kedalam anusnya; kali ini aku berhasil semakin dalam, "jalan" mulai terbuka... hal itu aku lakukan berulang-ulang  hingga akhirnya seluruh kontolku masuk kedalam lubang anusnya... lubang anus indra menjepit kontolku sangat erat, dengan gerakan perlahan pinggulku bergerak maju mundur, kontolku bergerak keluar masuk menyodomi lubang anus indra "ah... ah.... ah... ah." desahan dari mulutku.... aku menikmati setiap gesekan pada kontolku... "mhhhhhmpphhhhh... mhhhhhhhhhhppppphhhmmmm..... mhhhhhppppmhhhhhhhhmmmmmphhhhhhhh...." rintihan indra semakin keras dan panjang seiring gerakkanku yang makin cepat.... setelah beberapa lama.. aku rasakan kontolku berdenyut hebat... dan kemudia croooottttt "ahhhhhhhhhhhhhhhhh"... akirnya spermaku keluar mengalir dalam lubang anus indra.....napasku memburu.... aku mencapai puncak kenikmatan.... kontolku mulai lemas... kucabut kontolku dari lubang anus indra, kulepaskan kondom yang kupakai... kulihat indra terengah-engah... kemudian aku mengambil buttplug (barang seperti kontol yang terbuat dari karet silikon panjangnya kira-kira 10 cm), kemudian aku masukkan buttplug tadi kedalam lubang anus indra sambil berkata "pantatnya mas sumpel ya  ndri... biar kamu terbiasa..." kemudian selotip hitam aku rekatkan pada lubang anus indra agar buttlug tersebut tidak lepas. Aku baringkan tubuh indra dengan posisi menyamping kemudian aku tidur dibelakanng pungggunya, dengan tangan kiri kupeluk indra... tangan kananku mengelus rambutnya... kemudian kukecup lehernya dan berkata "Indri tidur dulu ya.. nanti dilanjutin lagi.. selamat tidur indri sayang.."  kemudian aku mulai memejamkan mataku.... 

by:
http://indocrossdressbond.blogspot.com/

Lia Waria ...

Lia namanya.

Tertulis di KTP, Budi Istyawardhana.

34 tahun usianya. Seusia denganku.

Karibku dari jaman aku masih bekerja di Semarang.

"Lia, aku pindah ke Jakarta. Semoga kamu bisa nyusul kerja di sana juga ya!"

"Bo' akikah tinta mawar ah cyin (terjemahan: nggak mau ah). Sutra endang sukamti di sindang (terjemahan: aku sudah enak di sini). Salon lagi laris bo... buat tabungan hari tua mak. Semoga sukses ya Gus di Jakarta. Kita harus tetap saling bertukar kabar"

Kami tetap berkarib sampai sekarang.

Lia sekarang pindah ke Medan.

Hidupnya senang.

Salonnya laris manis.

Tangannya memang dingin. Setiap wajah yang disentuh, jadi lebih cantik. Setiap rambut yang disentuh, jadi lebih indah.

Setiap bertukar kabar, kami saling mendoakan.

Kami tak mendoakan agar hidup jadi lebih ramah. Tapi kami mendoakan agar kami jadi pribadi yang lebih tangguh dan lebih ulet.

Tadi pagi Lia menelpon dan kami bicara.

Sepanjang pembicaraan, aku jadi ingat nukilan-nukilan pembicaraan saat kami dulu mulai berteman.

Begini nukilannya:

"Gus,Bayangkan, tubuhmu seperti negara asing & kau terjebak di dalamnya tanpa paspor. What are you gonna do?"

"Gus, gue siap menghadapi dunia. Tapi tidak sebaliknya. Setiap saat gue bisa ditikam oleh hidup"

"Gus, katanya gue produk yg salah. Tapi, gue harus nyalahin siapa? Dibilang sakit jiwa? Lah, emang gue milih?"

"Gus, katanya orang kayak gue pasti masuk neraka. Well, apa intinya menghukum gue eternally besok? Udah, sekarang aja!"

"Jadi banci mengajarkan gue satu hal yang bikin gue kuat. Menertawakan kesedihan!"

"Gus, orang menertawakan, mencaci, boleh! Tapi masa gue juga harus dihilangkan haknya menjalani hidup? Boleh sekalian bunuh gue?"

"Jangan-jangan Tuhan itu sebenarnya ilusi. Jangan-jangan orang yang benci sama gue itulah sebenarnya yang jadi Tuhan! Kenapa gue dihakimi setiap hari? Enak aja menghakimi hidup yang mereka nggak ciptakan! Gue mau lawan! Terus aja mencaci gue, gue buktiin kalo gue lebih kuat dari mereka dan hidupku gue akan baik-baik saja"

"Gus, katanya bilang 'nggak ada pilihan' sesungguhnya adalah pilihan. Lah, kalo opsinya cuma satu? Gimana?"

"Gus, teman terbaik gue sekarang cuma toket palsu. Dan elu hehehe. Thank you"

........................

Tadi pagi, aku dan Lia bertukar kabar dengan hati senang.

Dan kamu, masih punya niat ngganggu banci?

7 Sep 2012

Istriku memergoki aku ketika aku jadi crossdresser

Aku seorang crossdresser sebut saja Dika, bermula ketika aku duduk dibangku SD, ketika itu aku dan saudara sepepupuku sebut saja Ardi didandani oleh kakak kami yang perempuan dan kami dijadikan perempuan-perempuanan pakai baju kakaku cewek dan kami di make up pakai lipstick, kami semua serumah pada tertawa lucu. Namun ternyata aku lain, aku menikmati keadaan ini, suatu waktu aku mencoba baju seragam sekolah kakakku cewek kebetulan kakaku selisih 3 tahun denganku dan hasilnya kemaluanku tegang dan sampai ada rasa geli-geli seperti klimaks. Ini sering aku ulangi sembunyi-sembunyi dan aku selalu bercermin bangga dan nikmat ketika memakai seragam sekolah kakakku cewek dan biasanya untuk mengakhiri kenikmatan ini aku menindih-nindih bantal guling. Kebiasaan ini terus berlangsung hingga aku kuliah di luar kota aku mencuri baju dan rok kakakku cewek dan aku selalu ber crossdresser, ketika aku lagi jenuh dan ngelamun.
Akhirnya aku lulus kuliah dan bekerja ketika itu aku tetap bercrossdresser namun aku sudah punya gajih sendiri sehingga aku bisa beli baju wanita dengan uangku sendiri. Kebiasaan ini sulit dihilangkan aku sempat takut kalau aku menikah nanti sewaktu-waktu istriku mengetahui keadaan ini pasti akan kecewa.
 Ketika aku menikah anakku masih berumur beberapa bulan aku pernah kepergok sedang menjadi crossdresser pakai gaun merah marun kesukaan istriku yang ngepas di badan kebetulan tubuhku dan istriku hampir sama ukurannya juga dengan sepatu ukurannya sama, istriku menangis kecewa dan istriku sempat curhat dengan kakak perempuannya, karena kami memang dijodohkan oleh kakak perempuannya, namun aku menyakinkan istriku bahwa aku tidak akan mengulanginya lagi dan istriku memaafkannya. Setelah kejadian ini aku masih jadi crossdresser tapi sembunyi-sembunyi karena tahu istriku pasti akan marah dan mengancam akan minta cerai. Suatu saat ketika anakku sudah balita aku kepergok lagi oleh istriku ketika jadi crossdresser aku pakai rok terusan jeans istriku yang anggun bila dipakai istriku jadi aku kepingin jadi istriku. Malam hari ketika dia tidur aku memakainya lengkap dengan sepatu high heel istriku. Istriku menangis lagi dan minta cerai namun aku bersandiwara kalau istriku minta cerai aku akan bunuh diri dan akhirnya istriku membatalkan niatnya untuk bercerai dan ia memaafkan aku dan aku berjanji lagi untuk tidak menjadi crossdresser.
Namu aku menyadari bahwa untuk meninggalkan dunia crossdresser yang sudah aku lakukan sejak SD ini sangat sulit, karena aku sendiri punya kepuasan batin dan seksual bila memakai baju, gaun atau rok punya istriku yang cantik ini. Sejak itu aku masih menjadi crossdresser namun semakin hati-hati jangan sampai ketahuan istri, kesempatan terbaik ketika aku dinas luar kota maka aku mencuri-curi baju dan rok istriku serta sepatu high heelnya lalu aku mulai berani membeli makeup sendiri dan rambut palsu pirang, aku menikmati ketika di hotel. Juga ketika istri dan anak-anak liburan sekolah atau pulang kampung ke rumah orang tua istriku maka aku bebas di rumah menjadi crossdresser 24 jam tiap hari kecuali ke kantor. Aku juga sudah nekat sering jadi crossdresser ketika di parkiran mall PI, mall Bekasi, mall BSD, mall Taman Anggrek dll.
Kisah crossdresserku terus berlangsung, setelah anakku pertama menginjak SMU istrku selingkuh dengan mantan tunangannya sampai berhubungan badan dan istriku mengakuinya dan aku memaafkannya karena aku mencintai istriku dan anakku, dan aku menyadari kemungkinan istriku selingkuh karena aku ini crossdresser. Peristiwa selingkuh istriku dengan mantan tunangannya ini tidak diketahui oleh keluarga istriku dan kami rahasiakan. Aku berharap dengan kejadian ini istriku akan memaklumi bahwa aku crossdresser karena aku tidak melaporkan perselingkuhan istriku dengan tunangannya kepada keluarga istriku. AKu semakin gila jadi crossdresser aku menjadi crossdreeser menghayal dengan memakai rok jeans mini dan kaos ketat , celana dalam istri serta sepatu highheel yang digunakan istriku ketika bersenggama dengan mantan tunangannya sesuai pengakuan istriku padaku.
 Rasanya nikmat sekali menyerupai istriku dengan memandang wajahku yang sedang menjadi crossdresser dan membayangkan tubuhku diraba-raba tunangan istriku dan aku peloroti celanaku dan rebahan mekakangkan wah nikmatnya hingga klimaks. Aku ulangi ini beberapa kali namun akhirnya suatu saat kepergok istriku dan dia marah besar serta menangis, namun aku menjelaskan padanya bahwa kau terobsesi jadi istriku dan dia harus adil kalau dia bisa selingkuh bersenggama dengan mantan tunangannya namun aku tidak berselingkuh aku hanya jadi crossdresser dan aku harap dia mengerti.
Selanjutnya aku masih jadi crossdresser malah aku semakin gila sering aku bercrossdresser dikamar istriku ketika dia sedang terlelap tidur dan juga aku menjadi crossdresser dan memeluk istriku yang terlelap tidur, aku tutup dengan selimut jaga-jaga kalau istriku terbangun dia tidak tahu kalau aku jadi crossdresser, aku menikmati keadaan ini, bisa memeluk erat-erat istriku yang aku cintai namun aku berbusana wanita, hingga klimaks. Suatu malam lagi aku kepergok jadi crossdresser memakai gaun ungu kesukaan istriku kalau pesta. Istriku marah dan menangis namun aku puas karena istriku benar-benar menyadari bahwa suaminya adalah crossdresser namun dia tetap tidak mau mengerti dan malah istriku mengancam dia akan pulang kampung ke orang tuanya dan menceritakan tentang diriku yang crossdresser serta akan menelpon mantan tunangannya sebagai curhat atas perilakuku yang crossdresser ini.
Aku berjanji lagi tidak akan mengulanginya karena istriku juga akan membakar semua pakaian yang bagus dia pakai karena pasti aku akan memakainya. AKu terpaksa mengalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Inilah kisah ku yang sampai detik ini istriku tetap tidak mau memaklumi bahwa aku ini seorang crossdresser. Betapa sedihnya aku ini

4 Sep 2012

Kerja Kelompok

Hai perkenalkan namaku caca, pengalaman pertamaku di-cd itu kelas 2 SMP. Pas itu aku kerja kelompok buat drama di rumah temenku, semuanya cewek kecuali aku. Pas pembagian peran aku dapet peran maid (yg dicosplay2 itu) jd pmbantu gitulah. Pertamanya aku gatau, jadi aku setuju aja. Terus habis itu temenku masuk sambil bawain kostumnya lengkap dgn bh dan cd cewe. Aku lgsng shock trs tanya "ini buat aku?" katanya "iyalah" trs aku blg "tapi aku kan cowo.." dia cmn jawab "emang knapa kalo km cowo ?" Trs tiba2 aku dipegangin sm anak2 trs bajuku dlepas, trs dpasangin korset. aku lgsng teriak sakit trs bilang kalo aku bs pake sndiri, jd aku dsuru ke kmr mandi bwt make bh sm cdnya. Prtama aku nyoba pake bh susah bgt, smpe hrs dbantu tmenku. Hbs pake cd sm bh, aku dsuru kluar dr kmr mandi. Waktu itu aku agak2 malu, gmana enggak, didepannya 6cewe aku hrs brdiri cmn pake corset, bh sama cd. Tmenku ada yg bilang kalo aku cocok jd cewe soalnya putih, kulitku jg gaada bulunya, pas dbilang gitu mukaku merah trs diketawain. Akhirnya stlah proses make-up dan pake baju slma 30 mnit jadi juga. Aku sbnrnya gak nyangka bakalan bs make baju cewek, tapi hbs aku liat kyk gini jd bingung. Apalagi bahannya halus banget, dingin2 gimana gitu, roknya juga pendek banget, jadi dingin rasanya di paha. Habis latihan kira2 3 jam aku hrs pulang. Pas mw pulang tmenku bilang kalo bajuku kebawa sm laundry-nya, jadi aku dipinjami bajunya bwt pulang, aku dpnjami mini dressnya. Aku kaget stngah mati ngliatnya, apalagi pendek banget, dan pink. Modelnya juga cewe banget. Jd aku pake aja drpd plg pake baju maid. 

by: Cacaa

di Kostnya Mbakku

Cerita ini bermula saat....
Orangtua kerjanya diluar kota, pulangnya kalo nggak 2 bulan skali ya sebulan sekali, jadi kalo aku pulang itu ke kos2annya kakakku. Ini lanjutannya....
habis itu pas ak msk kamarnya mbakku, ak lgsng tidur, gak sempat ngapa2in soalnya capek banget. Trs kira2 jam set 10 itu kakakku bangunin aku, trs dia tanya aku hbs ngapain kok pulang2 jd gini. ak jawab hbs drama, trs kakakku ngangkat rokku trs dia senyum2 sambil bilang mandi dulu sana kakak siapin bajunya. ak lgsng mandi, pas mandi kakakku bilang bajumu di kasur, kakak mw kluar bentar. Hbs dr kamar mandi, ak malah nemunya lingerie sm cd bh, smuanya pink, ak lgsng shock, trs nyari2 bajuku di smw sudut kamar, tapi gaada. Ak mikir drpada make lingerie td ak pake minidressnya aja, walaupun udh keringeten, dll. Pas kakakku kmbali ke kamar, aku tanya "mana bajunya kak?" jawabnya "lho itu yg di kasur udh kakak siapin" aku jwb lagi "tapi aku kan cowok kak" kakakku jawabnya "kamu cantik kalo pake dress, coba dulu deh" akhirnya aku dngan trpaksa make lingerie nya, lngkap sm bh sm cd nya (kyknya matching). kakakku tnya "gimana ? enak kan ?" aku jawabnya "iya enak kak, dingin sejuk gitu" trs kakakku nyuru aku make kyk smacam stocking gitu, katanya bagian dr lingerie nya. aku pake aja, trs rasanya halus banget, kalo nggesekkan paha gitu halus bgt rasanya.
Ya itu pengalaman pertamaku make baju cewek...
 
By: Cacaa

Saat Pertama Kali ketahuan OrTu saat sedang cding

Kegiatan cding ini.. yang pertama kali mengetahui nya ada pembantuku,
saat aq bangun dr kamar sperti biasa aq slalu mengintip kluar kamar, sblum aq mengendap" ke kamar mandi.. hampir tiap malam aq tidur dgn baju tidur cewe' cd dan bra, aq kira pembantuku sudah pergi kepasar krn saat q intip tampak sunyi skali maka dgn pdenya aku berjalan berjalan ke dapur untk ambil minum sblum pergi mandi.. tak terduga pembantuku sudah berada d belakang q, ia hy diam membisu sambil mengamatiku.. aq pun sontak kebingungan dan panik.. Bibi' kataku, oh aden ternyata?.. bibi kira siapa.?.. dan menyakan aq smbil heran kenapa pake baju tidur ibuku.. dan tampak seperti wanita aja pake pakaian kaya gitu.. aq bilang aja aq kangen sama ibu,. krn klo aq pake baju ibu aq sperti dkt dgn ibu.. dan sperti ibu tdr sdg tdur dgnku. untungnya bibi langsung memahaminya. krn ia tau klo aq sangat jarang bertemu mereka.. ibuku seorang karyawati d sbuah perusahaan swasta.. dan sering kluar kota.. begitu jg dgn bapakku.. yg sangat jrg skali berada d rumah.
sejak saat itu aq jd lebih sering dan leluasa utk cding.. tanpa ada khawatir lg. bibi jg membantu menjaga rahasia ini.. saat ortu dtg bibi sgra berlari menghampiriku.. sambil bilang awas ada ibu atau bapak pulang.. dan slalu begitu. sampai suatu ketika saat aq sedang asyik nonton tv d ruang kluarga.. aq sangat kaget dan panik saat ibu dtg memanggil namaku.. jantung sperti akan copot.. aq langsug mencoba utk sgra lari ke kamarku.. namun gerakan q terlalu lama.. dan jg terlalu lama berfikir apa yg hrs sgra kulakukan.. ternyata benar sbelum q berhasil sampai k kamar q.. ibu ku malah sudah lebih dulu berada dkt kamar q.. habislah aq gumamku dlm hati, ibu langsung menceramahiku.. aq hy diam sambil menundukkan kepala.. saat ia bertanya knp ku bisa sperti ini.. aq pun bilang klo aq merasa dkt dgn ibu dan ibu srasa slalu mendampingi aq dan tak tersaair mata ku langsung kluar.. ibu pun langsg memelukku ku ia pun terlihat sgt sedih, aq blg ibu jgn sedih klo ibu ingin aq tdk sperti ini lg aq tdk akan melakukannya lagi ini kulakukan agar aq tdk terlalu kangen sama ibu, aku masih tap maco kok bu sambil be'candain ibuku,, dan ia pun tertawa.. mungkin itu artiya ia sudah tdk marah lg..
pada malamnya aq d panggil ibu ke kamarnya dan menanyakan smua pakaiannya yg tdk ada d lemarinya.. aq pun menjawab.. maaf bu ada smua d kamarku q.. ia menyuruh q utk mengambilnya.. dan langsung aq mengatar k kamr ibu.. dengan nada becanda,.. banyak jg ya baju ibu yg km pakai.. gak cuma baju aja lg.. cd dan bra pun kamu pakai jg hehehe.. abis enak si bu aq merasa nyaman dgn itu smua jawab q sambil tersipu malu... ya sudah tdk apa km melakukan ini dan hy menjadi rahasia kt saja dan jg bibi,, jgn ketahuan bapakmu ya.. km kan tahu sendiri sifat bapakmu ia orang yg tegas nanti malah ibu yg akan d salahkannya.. aku pun mengangguk dan lgsg memeluk ibu..
sampai saat ultahku.. ibu memberiku sebuah kado yang membuatku sangat kaget sekali...ternyata ia memberiku sbuah gaun lengkap dg asesorisnya.dan jg sbuah korset.. wah senangnya hatiku..

Bu Kost Nakal....

 Perkenalkan nama saya Rendi panggil aja rere, pertama saya crossdresser itu pas waktu duduk di bangku kelas 5 SD. Awalnya saya sering paka...